Tuesday, April 12, 2011

KONSEP KEILMUAN MARGALUYU



IKonsep Keilmuan Margaluyu Pusat



Konsep keilmuan Margaluyu Pusat adalah membangun manusia yang berbudi pekerti luhur yang memiliki kecerdasan tinggi yang menjunjung tinggi serta menjaga nama baik diri sendiri, orang tua dan perguruan.

Rasa hormat kepada orang tua dan perguruan diwujudkan dengan memahami serta mengerti sejarah kehidupan orang tua dan perguruan dengan benar sesuai dengan fakta sejarah. Yang kelak dikemudian hari dapat disampaikan pada generasi berikutnya dengan runtut dapat dipertanggung jawabkan secara cerdas dan tidak menyimpang alur logika.

Persepsi tenaga dalam adalah produk akhir dari keilmuan Margaluyu Pusat, adalah anggapan yang sangat menyesatkan. Tenaga dalam adalah bagian perjalanan penghayatan untuk memahami kebenaran, merasakan ke Esaan Allah. Keilmuan Margaluyu Pusat membimbing agar evolusi kesadaran penghayatnya berjalan lebih cepat dengan kualitas kercerdasan yang tinggi. Sehingga mampu menunaikan ibadah secara vertical dan horizontal dengan kualitas iman dan taqwa yang baik serta kualitas pola pikir yang tidak tertinggal oleh kemajuan jaman.

Kecerdasan pada hakekatnya tampil dalam kecepatan dan ketepatan (speed & accuration) seseorang dalam mengambil keputusan. Lambat atau cepat nya pengambilan keputusan, yakin atau raguragu kesemuanya sangat bergantung pada kecerdasan. Dimulai stimulant rangsangan) yang diterima panca indera, kemudian diolah di otak, diputuskan tindakan sampai perintah menggerakan anggota badan adalah merupakan runtut proses dalam menghadapi suatu peristiwa yang terjadi dihadapan kita. Keterlambatan keputusan bisa membuat buat diri celaka. Cepat atau lambat reaksi diri kita dalam mengambil keputusan sangat ditentukan oleh kecerdasan. Meski seseorang memiliki ilmu tenaga dalam, tetapi tidak cukup cerdas maka ianya akan tetap tumpul.

Kelemahan dalam menghayati suatu keilmuan, apapun aliranya, adalah kemampuan dalam mengendalikan nafsu dan emosi. Nafsu dan emosi yang tidak terkendali akan menghambat kemajuan diri kita untuk menjadi cerdas.
Sebagai contoh, secara dogmatis kita bisa percaya bahwa ada sosok manusia yang bisa berumur sampai 400 tahun. Tetapi secara logika menyatakan tidak ada fakta otentik yang bisa disajikan. Deviasi antara dogma dan fakta dijembatani oleh kecerdasan. Untuk mengambil keputusan percaya atau tidak percaya. Oleh Karena itu kecerdasan akan mencari referensi lain dari luar sumber.
Banyak kita mendengar pernyataan bahwa Kebenaran milik Allah SWT. Namun memahami kebenaran dengan mengabaikan menafiskan logika akal dan keerdasan adalah menatafsir kebenaran secara konyol dan bisa terjerumus kepada hal hal mistik. Memang kebenaran adalah milik Allah SWT. Namun demikian, Allah SWT menurunkan kebenaran diikuti oleh fakta fakta otentik. Sehingga setiap umat mampu memahami kebenaran melalui jangkauan akal budi pekerti. Sehingga tidak memahami kebenaran secara dogmatis.

Dalam hal teori dogmatis dibantah oleh pihak lain, maka wajarlah pemilik teori ini bertahan. Dengan mengatasnamakan Kebenaran milik Allah, jika cara bertahanya dengan menggandakan dengan dogma yang lain secara tidak cerdas, maka terlepaslah kontrol pengendalian nafsu. Yang pada akhirnya akan kehilangan kecerdasan.
Secara faktual keilmuan Margaluyu pusat disosialisasikan pada decade tahun 1930an ketika abah Andadinata berusia sekitar 35 tahun dan merasa secara cerdas cukup mampu menurunkan keilmuan Margaluyu Pusat secara lengkap dan utuh. Demikian pula secara faktual jurus jurus keilmuan Margaluyu Pusat dipengaruhi oleh Maenpo Cikalong, Madi, Kari, Sabandar dan Khaer. Disamping ilmu silat asli tatar Sunda bawaan dari leluhur abah Andadinata sendiri.

Ilmu pencak, sudah dikenal di Pulau Jawa sejak zaman Kerajaan Tarumanagara yang berpusat di walayah Jawa Barat. Raja terakhir dinasti Tarumanagara adalah Raja Turubawa yang memecah kerajaan Tarumanagara menjadi kerajaan Sunda Pajajran dan Dan Galuh. Dari Kerajaan Sunda melebar ke Sumatra yang akhirnya menjadi Kerajaan Sriwijaya. Dan dari Kerajaan Galuh kemudian disatukan kembali menjadi kerajaan Sunda Galuh. Yang Pada akhirnya kemudian bersatau dengan Kerajaan Kalingga yg berpusat di Jepara Jawa Tengah. dibawah wangsa Sanjaya. Jadi Raja Raja di di Pulau Jawa. Secara historis dan didukung oleh fakta otentik sangat diyakini bahwa mereka semua adalah berdarah/keturunan dari Sunda, Senagaimana layaknya suatu kerajaan. Pasti memiliki angkatan perang. Dan setiap angkatan perang pasti dilengkapi oleh sistem beladiri. Oleh karena itu di yakini pencak yang sudah ada sejak zaman kerajaan Tarumanagara dipastikan merambah melebar ke seluruh nusantara diantaranya dominan berasal dari tatar sunda.

Konsep keilmuan Margaluyu Pusat, sudah sangat jelas lahir di Tatar Sunda Jawa Jawa Barat. Abah Andadinata menggali keilmuan dari berbagai sumber yang berada di Tatar Sunda Jawa Barat. Baik keilmuan yang secara pribadi diperoleh dari faktor keturunan maupun dari hasil berguru diberbagai tempat di tatar Sunda. Dari berbagai sumber dan saksi hidup, menyatakan bahwa Abah Andadinata tidak pernah menggali keilmuan dari luar tatar Sunda.

Melihat struktur diatas secara meyakinkan keilmuan Margaluyu Pusat tidak bukti atau fakta bahwa keilmuan Margaluyu Pusat memiliki kaitan dengan berbagai keilmuan yang berasal dari Jawa Tengah maupun Jawa Timur. Bahkan jika diukur pada usia fisik abah Andadinata sekitar 70an tahun, maka secara logika mauun historis, disimpulkan tidak ada kaitan langsung kehidupan pribadi Andadinata dengan keluarga dinasti Mataram.

Kecerdasan spiritual (ISQ) adalah produk akhir keilmuan Margaluyu Pusat. Tenaga dalam dan kompetensi beladiri silat adalah wujud dari implementasi penggunaan kecerdasan. Kompetensi pengaliran tenaga dalam dan beladiri silat inilah yang membuat kita sebagai penghayat keilmuan Margaluyu Pusat menjadi sosok yang mampu menjalankan ibadah secara vertical maupun horizontal dengan aman serta selamat terhindar dari segala macam gangguan. Baik gangguan dalam bentuk fisik maupun gangguan dalam bentuk spiritual.